INFOTEMANGGUNG.COM – Soal siapakah yang mengetik naskah proklamasi atau sejenisnya sering ditanyakan saat pelaksanaan pengujian. Tujuannya adalah untuk mengukur tingkat penyerapan para peserta didik terhadap materi yang diberikan.
Belum tentu semua siswa mempunyai kemampuan yang sama dalam menyerap bahan ajar. Karena itu banyak yang memerlukan informasi tambahan yang bisa membantu mereka makin mengerti materi yang diajarkan.
Baca Juga: Penjabaran Soal Dibawah Ini yang Bukan Makna Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Yaitu
Penjelasan bagi soal siapakah yang mengetik naskah proklamasi dalam artikel ini memang disusun guna membantu para peserta didik mendapatkan informasi pelengkap untuk bahasan yang terkait. Harapannya adalah penjelasan pelengkap ini bisa digunakan untuk belajar.
Berhubung berasal dari sumber yang berbeda, cara penyajiannya juga berbeda. Namun tetap sesuai dengan acuan yang telah digariskan dalam kurikulum. Berikut adalah jawaban untuk pertanyaan siapakah yang mengetik naskah proklamasi dan penjabaran lengkapnya.
Pertanyaan:
Siapakah yang mengetik naskah proklamasi?
Jawaban:
Sayuti Melik.
Penjelasan:
Sayuti Melik atau yang bernama lengkap Mohammad Ibnu Sayuti, lahir di Sleman pada tanggal 22 November 1908. Sayuti menggunakan nama Melik ketika breada di Semarang pada periode pergerakan nasional pada tahun 1938 saat menjadi penjaga pojok Majalah Pesat.
Sayuti adalah salah satu dari golongan muda, seperti Sukarni, Chairul Saleh, Wikana, dll. Pada masa penyusunan teks proklamasi kemerdekaan yang berlangsung di rumah Laksamana Maeda tanggal 17 Agustus 1945 dini hari, Sayuti Melik berperan sebagai pengetik naskah proklamasi tersebut.
Ia juga merupakan salah satu anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang ikut meresmikan sistem pemerintahan awal Indonesia.
Penjelasan yang diberikan bagi soal siapakah yang mengetik naskah proklamasi tersebut memang tidak persis seperti yang ada di buku pelajaran. Karena memang berasal dari beragam sumber yang diringkas sebagai informasi tambahan.
Sebenarnya semua bahan ajar yang ada pada buku pelajaran merupakan bagian dari pengetahuan umum. Di mana sumber informasinya mampu didapatkan selain dari sumber buku pelajaran. Asalkan tetap sesuai dengan acuan kurikulum.
Para peserta didik bisa memanfaatkan informasi pelengkap tersebut guna membantu pemahaman atas materi yang bersangkutan. Juga untuk sarana latihan supaya terbiasa menjawab pertanyaan seperti siapakah yang mengetik naskah proklamasi dengan penjabaran yang benar.
Harapannya supaya nantinya para siswa bisa mendapatkan hasil yang lebih tinggi serta tidak gugup lagi dalam menghadapi pengujian. Karena telah tidak asing menghadapi pertanyaan demikian.***