INFOTEMANGGUNG.COM – Pertanyaan semacam pewarna alami yang memberikan warna kuning pada makanan disebut adalah salah satu dari banyak pertanyaan yang sering muncul saat uji kompetensi di sekolah. Tujuannya memang guna mengukur tingkat penyerapan para siswa terhadap materi yang diajarkan.
Perlu diketahui bahwa materi yang ada dalam buku pelajaran termasuk dalam pengetahuan umum. Karena itu informasi tambahannya mampu diperoleh dari berbagai sumber guna mendukung kemudahan belajar.
Baca Juga: Jawaban Soal Jenis Alat Pewarna yang Menggunakan Kandungan Lapisan Lilin Adalah?
Guna menjawab serta menjabarkan soal pewarna alami yang memberikan warna kuning pada makanan disebut ini memberikan informasi pendukung yang bisa dimanfaatkan untuk belajar. Guna memperluas wawasan serta memudahkan pengertian terhadap materi yang berkaitan.
Meski sumbernya tidak serupa dengan yang terdapat pada buku pelajaran, informasi tambahan ini tetap mengikuti pedoman yang sudah digariskan oleh kurikulum. Berikut ini adalah jawaban untuk pertanyaan pewarna alami yang memberikan warna kuning pada makanan disebut beserta penjabaran lengkapnya.
Pertanyaan:
Pewarna alami yang memberikan warna kuning pada makanan disebut...
A. antosianin
B. kurkumin
C. karoten
D. klorofil
Jawaban:
B. kurkumin
Penjelasan:
Warna kuning dapat dihasilkan dengan menggunakan kunyit. Warna kuning pada kunyit disebabkan oleh adanya zat kurkuminoid.
Zat kurkumin tersebut pada umumnya diolah dari bahan baku alami berupa kunyit/kunir atau dengan nama latin Curcuma longa Linn.
Baca Juga: Jawaban Soal Bahan Alami yang Digunakan Untuk Mengemas atau Menyajikan Makanan Adalah
Memanfaatkan penjabaran untuk soal pewarna alami yang memberikan warna kuning pada makanan disebut tadi untuk membantu belajar akan memudahkan para peserta didik untuk memahami bahasan yang terdapat di buku pelajaran. Sekaligus untuk membiasakan diri berlatih menjawab soal sejenis.
Rutin latihan menjawab pertanyaan seperti pewarna alami yang memberikan warna kuning pada makanan disebut akan membuat para peserta didik tidak canggung lagi saat menghadapi uji kompetensi. Dengan begitu diharapkan mampu memperoleh hasil yang lebih tinggi sesuai yang diharapkan.
Nilai yang diperoleh dari pengujian seperti ini bisa dijadikan pembanding terhadap standar yang ditetapkan oleh kurikulum. Nantinya akan bermanfaat untuk memantau kemampuan penyerapan para peserta didik terhadap materi tersebut.
Selain itu juga dapat berguna sebagai bahan evaluasi pembelajaran pada tingkat yang diuji. Jadi bisa dijadikan penilaian untuk cara pengajaran yang tepat dan mampu diserap oleh para peserta didik.***