Network
INFOTEMANGGUNG.COM - Transformasi akan terus terjadi seiring bergulirnya waktu. Dinamika ekonomi dan bisnis kian berkembang, terlebih di era society 5.0.
Hal itu membuat kita dituntut untuk mampu beradaptasi dengan teknologi gemilang yang terus mendominasi peradaban. Kita harus terus menggali skill dan berinovasi agar memiliki daya saing yang kuat.
Salah satu yang menjadi sorotan dalam upaya pembangunan bangsa ialah dalam sektor pariwisata.
Sektor pariwisata di Indonesia saat ini diandalkan sebagai sektor alternatif untuk mendongkrak perekonomian Indonesia, sebab dua sektor yang selama ini diandalkan cenderung mengalami stagnasi, yaitu sektor industri dan sektor pertanian.
Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa pariwisata merupakan sektor yang paling efektif untuk mendongkrak devisa Indonesia.
Salah satu alasannya karena sumber daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan pariwisata terdapat di dalam negeri dan tidak mengeksploitasi sumber daya alam.
Baca Juga: Rekomendasi Wisata Terbaru di Bogor, Curug Leuwi Ciung, Dijamin Ampuh untuk Healing
Indonesia memiliki beragam kekayaan alam melimpah yang dapat diupayakan. Namun, terdapat beberapa kendala dalam pengembangan wisata, diantaranya yaitu keterbatasan anggaran, kurangnya kerjasama dan koordinasi, serta minimnya kemampuan sumber daya manusia (SDM).
Banyak sekali wisata-wisata daerah kabupaten/kota yang berpotensi besar, yang belum terekspos di mata nasional, apalagi mancanegara. Padahal, jika bisa dikelola dengan baik maka hal itu diperkirakan akan mendongkrak perekonomian negara.
Mengingat jumlah wisatawan asing ke Indonesia periode Januari-Agustus 2022 mencapai 1.730.426 kunjungan menurut Badan Pusat Statistik, yang menandakan minat wisatawan mancanegara terhadap pariwisata Indonesia cukup tinggi.
Salah satu upaya ampuh yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan kolaborasi Pentahelix, yang merupakan unsur kolaborasi dengan menggabungkan stakeholder pariwisata, yaitu: Academician (Akademisi), Business (Bisnis), Community (Komunitas), Government (Pemerintah) dan Media (Publikasi Media), yang disingkat ABCGM. Konsep Pentahelix adalah cara memecahkan masalah dan mengembangkan program yang melibatkan berbagai sektor untuk berbagi peran.
(1) Akademisi berperan sebagai konseptor yang melakukan penelitian, membantu mengelola identifikasi potensi dan peluang pengembangan;
(2) Bisnis (perusahaan) dapat menghadirkan infrastruktur teknologi, modal, dan jaringan bisnis;
(3) Komunitas sebagai akselerator yang tidak hanya mendukung dengan mempromosikan produk dan layanan yang dihasilkan masyarakat, tetapi juga bertindak sebagai penghubung antar pemangku kepentingan untuk membantu masyarakat dalam proses membangun perubahan sosial;
Baca Juga: Geliatkan Sektor Pariwisata Pasca Pandemi, Pemkab Gelar Forum Investasi Temanggung
(4) Pemerintah sebagai koordinator, pengatur dan pemgawas yang mempunyai peraturan dan tanggung jawab yang berkaitan dengan perubahan sosial, seperti: perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, pengendalian, promosi, alokasi keuangan, perizinan dan lainnya;
(5) Media berperan sebagai wadah dalam mendukung publikasi promosi produk dan layanan yang dihasilkan masyarakat.
Oleh karenanya, dengan implementasi kolaborasi Pentahelix akan meningkatkan pariwisata Indonesia menjadi lebih unggul, sehingga terciptalah pembangunan bangsa yang diharapkan.***
