Daya Tarik Air Terjun Sedudo
Mengunjungi kawasan air terjun ini bukan hanya nyaman dan menyenangkan, karena fasilitas yang tersedia juga sangat lengkap. Kawasan ini juga menyediakan kolam renang bagi para pengunjung.
Sayangnya, pengunjung hanya diperbolehkan untuk berenang pada hari biasa. Pasalnya, pada hari libur kawasan akan penuh oleh wisatawan lain.
Bukan hanya itu, mitos yang berkembang di kawasan ini juga memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Mitos tersebut tidak terlepas dari kisah Kerajaan Majapahit.
Pada masa itu, air terjun ini menjadi kawasan suci dan dipercaya mengandung kesucian. Maka dari itu, pada zaman Kerajaan Majapahit tidak sembarang orang boleh mengunjungi kawasan tersebut.
Menariknya, hingga saat ini penduduk sekitar selalu menghadirkan berbagai macam upacara adat. Bukan karena untuk menambah nuansa mistis, melainkan untuk meningkatkan daya tarik para wisatawan.
Baca Juga: Wisata Alam Kandang Godzilla, Tebing Koja Tangerang, Murah Meriah Tapi Keren
Upacara Adat di Kawasan Air Terjun
Pada zaman dahulu, kawasan ini digunakan sebagai lokasi untuk mensucikan senjata dan arca. Upacara adat tersebut dinamakan upacara parna prahista.
Kemudian sisa air yang digunakan akan dipercikkan kepada keluarga agar mendapatkan keselamatan, keberkahan, dan awet muda.
Yang menarik, upacara tersebut hingga saat ini masih dilaksanakan. Hanya saja namanya diubah menjadi upacara mandi Sedudo. Ritual ini diadakan setiap tanggal 1 suro.
Bukan hanya itu, kawasan ini juga dimanfaatkan sebagai pertapaan Ki Ageng Ngaliman yakni tokoh Islam di Nganjuk. Maka dari itu, banyak orang yang mengikuti jejaknya untuk melakukan ritual pertapaan di kawasan ini.