Pura Mangkunegaran, Istana Luas dengan Bagunan Tanpa Paku, Lokasi Pernikahan Kaesang Pangarep

- 26 November 2022, 14:16 WIB
Pura Mangkunegaran, Istana Luas dengan Bagunan Tanpa Paku, Lokasi Pernikahan Kaesang Pangarep
Pura Mangkunegaran, Istana Luas dengan Bagunan Tanpa Paku, Lokasi Pernikahan Kaesang Pangarep /Surakarta Tourism/

Pringgitan mempertunjukkkan berbagai macam benda seni termasuk perhiasan, senjata, pakaian, sampai lukisan penguasa Mangkunegaran karya Basoeki Abdullah, juga berfungsi sebagai ruang keluarga untuk menerima pejabat.

Taman sebelah utara barat kompleks Pura Mangkunegaran itu atau Taman Pracima (Pracima Tuin) yang tadinya lapangan tenis dimanfaatkan masyarakat lebih produktif sebagai ruang publik, termasuk pusat pengembangan seni dan budaya.

Taman Pracima jadi pusat budaya Jawa dengan bangaunan Pracimasana, Pracimaloka dan Pracimawisik sebagai tempat pengembangan kesenian, budaya, dan juga UMKM serta kuliner khas Mangkunegaran.

Selain tempat interaksi publik, Pracima ialah ruang terbuka hijau, dukungan pada Pemerintah Solo sebagai paru-paru kota dan perluasan area resapan air tanah. Kompleks taman dikelilingi tembok, kecuali pamédan yang dikelilingi pagar besi.

Taman bagian dalam ditumbuhi pohon yang berbunga serta tanaman hias. Di sana ada burung, kolam air mancur dan patung-patung klasik bergaya Eropa.

Bangunan yang disebut Beranda Dalem (menghadap taman Pracimoyasa). Beranda ini bersudut 8, dengan perabotan Eropa termasuk tempat lilin yang cantik.

Di dindingnya berjejer kaca yang berbingkai emas. Sebelah beranda tampaklah kamar makan yang jendelanya kaca mosaik menggambarkan pemandangan alami Jawa. Terdapat pula ruang rias dan ganti putri kerajaan dengan kamar mandi yang cantik.

Pelancong dilarang memotret pada ruang Dalem Ageng. Di ruang tempat sesaji untuk Dewi Sri ini ada koleksi Pura Mangkunegaran berupa perhiasan, medali, keris sampai harimau asli yang diawetkan.

Baca Juga: Air Terjun Pandan Wangi, Pesona Keindahannya Tidak Mengecewakan Cocok untuk Berlibur Berdua dengan Motor

Taman Bale Warni ialah tempat para putri Mangkunegaran melakukankegiatannya, sedangkan bagi para putra Mangkunegaran tempannya bernama Bale Peni yang berupa area privat yang tidak boleh dimasuki pengunjung. Mangkunegara X tinggal dan beraktivitas di sini.

Ruang lain adalah Pracimoyoso yang berisi kursi berlapis emas. Ini merupakan ruang tempat kumpul keluarga Mangkunegaran.

Di ruang Pendopo Ageng berukuran 3.500 meter persegi ini, pelancong wajib melepaskan alas kakinya dan mulai merasakan dinginnya lantai marmer impor dari Italia. Ruang ini bisa menampung 10.000 orang.

Tiang-tiang persegi yang menyangga atap joglo berasal dari kayu pohon yang tumbuh di Hutan Kethu Wonogiri. Bangunan ini dibanygun tanpa paku dengan teknik khusus.

Lantai marmer itu awalnya berwarna putih tetapi menjadi kecokelatan sebab sempat terendam banjir setinggi 2 meter di tahun 1966 kecuali di bagian tengah dimana lantai marmernya tetap berwarna putih.

Saat memasuki Pendopo Ageng, traveler akan disambut alunan Gamelan Seton. Jenis alunan gamelan lain ialah Kanyut Mesem dan Kyai Pelipur Sari.

Ruang Pendopo Ageng dan Dalem Ageng yaitu bangunan induk istana ini dipisahkan oleh Paringitan.

Halaman:

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: solocity.travel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah