Dilihat dari catatan Kementerian Perindustrian jika sisi produksi dan penjualan sepeda motor nasional sejak tahun 2010 sampai 2018 telah mencapai rata-rata di atas 6,5 juta unit per tahun. Hal ini membawa dampak positif karena banyak industri komponen lokal yang turut tumbuh sejalan dengan peningkatan produksi tersebut.
Selanjutnya di periode Januari-Oktober 2019, produksi sepeda motor tercatat sebanyak 6,2 juta unit dan berhasil melakukan penjualan domestik sebesar 5,5 juta unit dan ekspor sebesar 682 ribu unit.
Montir listrik yang menjadi tujuan ekspor produk asli Indonesia ini seperti Filipina, Thailand, Bangladesh, Kamboja, Malaysia, Vietnam, Jepang, wilayah Eropa Barat, dan wilayah Amerika Latin.
Demi memuluskan rencana ini, pemerintah berupaya untuk merangsang produksi sepeda motor listrik di Indonesia. Menteri Perindustrian berupaya mempercepat penggunaan kendaraan bermotor berbasis baterai dengan menggandeng sejumlah produsen sepeda motor listrik dan produsen baterai.
Baca Juga: Cara Merawat Motor Listrik, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan? Simak Pembahasan Berikut Ini!
Dengan memberikan proyek percontohan, Menteri Perindustrian akan mengajak sejumlah merek produsen sepeda motor listrik yang ada di Indonesia.
Terdapat delapan perusahaan motor listrik yang berpotensi di gandeng dalam rencana ini. Contohnya yaitu Gesit, VIAR, Selis, MIGO, ECGO, United, Tomara, dan Volta. Sedangkan untuk produsen baterai,
Kementerian Perindustrian, Agus berharap LG bisa ikut berpartisipasi dalam proyek percontohan pengembangan sepeda motor listrik di tanah air.
“Untuk proyek percontohan battery swap akan memanfaatkan fasilitas charging di BSD Serpong, BPPT Serpong, dan BPPT Jakarta. Kemudian LG Chemical dan partner lokal akan membangun fasilitas swap dan charging di Jakarta dan Tangerang,” papar Agus.***