Network
INFOTEMANGGUNG.COM - Salah seorang anggota dari Bawaslu, yaitu Herwyn JH Malonda mengungkapkan sejumlah tantangan yang akan dihadapi oleh Bawaslu kedepannya terkait akan dilaksanakannya pemilu. Hal ini karena pemilu merupakan kompetisi yang rentan untuk terjadinya pelanggaran.
Tantangan pertama yang diungkapkan oleh Herwyn terkait dengan persyaratan menjadi keanggotaan pengawas pemilu 'ad hoc' (sementara), yang mana hal tersebut meliputi, usia, pendidikan, kesehatan mundur dalam jabatan pemerintahan dan kesiapan berkerja paruh waktu.
Menurut Herwyn hal tersebut patut untuk diawasi secara transparan guna mempertahankan integritas dari Bawaslu yang merupakan salah satu bagian dari penyelenggaran untuk pemilu.
Kemudian ia juga menjelaskan pentingya pengawasan pada seluruh tahapan pemilu yang dilakukan oleh pengawas pemilu bersama dengan seluruh masyarakat, hal ini bertujuan agar kualitas dan integritas dari pemilu itu sendiri dapat terjamin.
"Untuk menjamin kualitas dan integritas pemilu maka diperlukan adanya pengawasan di seluruh tahapan pemilu oleh pengawas pemilu bersama dengan masyarakat," jelas Herwyn saat diskusi bersama Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) secara daring, Jumat (2/12/2022).
Lebih lanjut Herwyn juga menyebutkan tantangan lainnya, yaitu pada sistem kesekretariatan misalnya pada struktur, satuan kerja, eselonisasi, dan pembinaan sumber daya manusia atau SDM, yang mana hal tersebut perlu untuk disempurnakan.
Tak hanya itu, perlu juga dilakukan peningkatan dari kapasitas dan kapabilitas dari pengawas pemilu dalam bidang digitalisasi, baik itu dari pemenuhan keterbukaan informasi kepada publik, hingga penerapan atau implementasi dari green election.
Herwyn nantinya juga akan melihat Bawaslu akan meningkatkan sistemnya dalam hal pelayanan, profesionalitas, dan juga tertib administrasi dalam setiap penyelesaian sengketa dalam pemilu dan juga mengenai penanganan apabila terjadi pelanggaran dalam pemilu yang akan segera dilaksanakan tersebut.
