Hikmah Shalat Tarawih Hari Ke Dua Puluh Tujuh di Bulan Suci Ramadhan

- 25 Maret 2024, 04:35 WIB
Shalat tarawih
Shalat tarawih /pixabay @chiplanay/

Secara harfiah, arti dari kata siratul mustaqim adalah jalan lurus. Secara etimologi, kata siratul dalam berarti menelan.

Jadi jemabatan itu sangat lebar dan seolah menelan semua yang jalan di atasnya.

Kata mustaqim diambil dari kata qaama yaquumu. Arti dari kata itu adalah mengandalkan kekuatan betis atau berpegangan secara teguh. Makna sederhananya adalah berdiri atau tegak lurus.

Sehingga arti dari jembatan siratul mustaqim adalah jalan yang lebar, luas, dan dekat dengan tujuan.

Bisa pula diartikan sebagai jalan luas dan lurus yang merupakan sebauh jalan yang bisa mengantar umat manusia menuju kebahagiaan di akhirat.

Beberapa tokoh agama islam memiliki beberapa pendapat mengenai makna dan wujud dari jembatan siratul mustaqim.

Meski begitu bila semua pengertian itu disatukan tidak akan bertabrakan, melainkan saling melengkapi satu sama lain.

Menurut Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa’di, siratul mustaqim adalah jalan yang gamblang dan jelas serta bisa mengantarkan umat manusia menuju dekat dengan Allah dan surga.

Menurut Syaikh Shalih Fauzan, arti dari kata shirat adalah tiga komponen utama yaitu islam, Alqur’an dan rasul.

Kata mustaqim berarti jala yang lurus, jelas, dan tidak bengkok sehingga tidak akan menyesatkan semua orang yang melewatinya.

Halaman:

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Kitab Duratun Nasihin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x