Konsep Dasar Historis dari Penafsiran Perjanjian Lama oleh Perjanjian Baru

- 29 Oktober 2023, 17:53 WIB
Penafsiran alkitab
Penafsiran alkitab /pixabay.com/digitlchic/

INFOTEMANGGUNG.COM – Konsep penafsiran perjanjian baru tidak terlepas dari perjanjian lama. Ada beberapa nats tersirat dalam perjanjian baru yang mengandung tafsiran perjanjian lama.

 Baca Juga: Awal Mula Filsafat Teologi Kristen dan Prinsip Dasarnya, Pendidikan Agama Kristen

Penafsiran Perjanjian Baru

Amsler telah menyelidiki penafsiran perjanjian lama dalam surat Ibrani dan Petrus I, lalu juga tulisan Paulus dan Yohanes, Kisah Para Rasul, hingga kumpulan injil Sinoptik. Penafsiran itu dimulai dari paling rumput hingga konteks yang paling sederhana.

Dalam penafsiran tersebut, disimpulkan bawa penafsiran penafsiran perjanjian lama oleh perjanjian baru sesuai dengan pengertian “dei” (harus).

Terutama tentang pemberitaan mengenai penderitaan dan kebangkitan Yesus dalam injil Sinoptik.

Semua itu dirangkum dari kata-kata Yesus sendiri. Seperti pada Lukas pasal 24 ayat 44.

Yesus berkata kepada mereka, “Inilah yang Kukatakan kepada kamu ketika Aku masi bersama kamu. ‘Semua yang tertulis tentang Aku dalam hukum Taurat Musa, alkitab nabi-nabi, dan Mazmur harus terjadi.’”

Dalam nats tersebut, walau ada tekanan berbeda, tapi ada beberapa ciri khas tentang penafsiran perjanjian lama oleh injil Sinoptik. Inilah ciri khas tersebut :

1. Mereka mempunyai orientasi dasar yang sama tentang perjanjian lama. Mereka juga menyadari semua makna peristiwa injil hanya bisa dimengerti dengan jelas dan terang di dalam perjanjian lama.

2. Mereka mengakui perjanjian lama sebagai bentuk kesaksian yang meneguhkan kesaksian mereka sendiri.

3. Mereka menegaskan bahwa perjanjian lama sebagai kesaksian yang telah direncanakan lebih dahulu. Suatu janji yang menunjukan makna teologis atas semua peristiwa di dalam sejarah keselamatan sebelum semua peristiwa itu terjadi.

4. Mereka manafsirkan perjanjian lama sebagai kesaksian atas pernyataan dan penyelamatan Allah dalam sejarah.

Semua sudut pandang tentang penafsiran sejarah berbeda dari sudut pandang penafsiran hukum yang ada di dalam agama Yahudi pada masa perjanjian baru.

Dari sudut pandang itu menjadi alasan mengapa semua penulis perjanjian baru setuju terhadap semua nats yang dikutip dalam perjanjian lama.

Ada banyak penelitian tentang isi dari perjanjian baru akan perjanjian lama. Tapi dari semua penelitian itu ada sebuah satu keyakinan.

Perjanjian lama merupakan dasar historis dan teologis bagi penulisan perjanjian baru.

Perjanjian lama merupakan alur sebagai permulaan kehidupan manusia dan akan berakhir dalam perjanjian baru, hari dimana Tuhan Yesus datang ke bumi untuk kedua kalinya.

 Baca Juga: Alur Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Pendidikan Agama Kristen

Itulah konsep dasar historis dari penafsiran perjanjian lama oleh perjanjian baru. ***

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Scrib.com @Bizitzanarin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah