Mengenal Hasad, Penyakit Hati yang Berbahaya untuk Manusia

- 11 Juli 2023, 09:51 WIB
Mengenal Hasad, Penyakit Hati yang Berbahaya untuk Manusia
Mengenal Hasad, Penyakit Hati yang Berbahaya untuk Manusia /Pexels.com / Mustafa ezz/

 

INFOTEMANGGUNG.COM - Hasad berasal dari kata bahasa Arab yaitu kata haada-yahsidu-ihsid yang artinya iri dan dengki.

Menurut penjelasan Imam Nawawi, hasad merupakan harapan akan hilangnya kenikmatan orang lain. Kenikmatan tersebut berupa apapun, bisa dalam hal dunia atau agama.

Kesimpulannya, hasad berarti perasaan negatif yang muncul di hati seseorang tanpa alasan yang jelas serta keinginan agar kenikmatan dan kebahagiaan orang lain segera hilang. Hal-hal yang membuat iri bisa berupa kebahagiaan, prestasi, rezeki, jabatan, dan lain-lain.

Hasad adalah sifat tercela yang dibenci oleh Allah. Kita harus berupaya sekuat mungkin menjauhi penyakit hati ini. Hasad berbahaya bagi siapapun yang memilikinya.

Baca Juga: 50+ Nama Bayi Laki-laki 3 Kata Islami, Indah dan Penuh Makna

Dari penjelasan singkat di atas, apa, sih, bahaya hasad? Simak penjelasannya berikut

Bahaya Hasad

Hasad digolongkan ke dalam sifat tercela yang wajib dijauhi oleh setiap manusia. Banyak riwayat yang menyebutkan bahaya sifat hasad, mulai dari alqur'an, hadis, hingga para ulama.

Di antara bahaya hasad yaitu:

1. Menghanguskan Kebaikan

Bahaya hasad yang pertama yaitu dapat menghapus kebaikan. Betapa ruginya bila kita memiliki sifat ini. Segala kebaikan yang kita lakukan akan lenyap seketika karenanya. Sebagaimana dalam hadis:

إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّرُ الْحَطَبَ

Artinya: “Jagalah dirimu dari hasad, karena sesungguhnya hasad itu memakan kebaikan. Sebagaimana api memakan kayu bakar,” (HR. Abu Daud No. 4257 dari Abu Hurairah)

Perbandingan antara hasad dan kebaikan diibaratkan api dan kayu bakar.  Kebaikan yang kita lakukan akan hangus karena hasad laksana api yang membakarnya.

2. Dosa Pertama di Langit dan di Muka Bumi

Dalam islam dikisahkan bahwa Habil dibunuh oleh saudaranya sendiri, Qabil. Penyebabnya karena hasad. Qabil iri kepada Habil karena dijodohkan dengan wanita secantik Iqlima, sedangkan dirinya dengan Labuda yang tidak memilili kecantikan paripurna seperti Iqlima. 

Kedengkian Qabil berlanjut ketika Allah menerima kurban milik Habil, sedangkan dirinya ditolak. Sifat dengki/iri yang ada dalam diri Qabil yang membuatnya tega membunuh Habil. 

Dari kisah tersebut, hasad ini adalah dosa pertama yang dilakukan manusia, sebagaimana dalam hadis.

عُصِيَ اللهُ بِهِ فِي السَّمَاءِ الْحَسَدُ وَأَوَّلُ ذَنْبٍ عُصِيَ اللهُ بِهِ فِي الأَرْضِ الْحَسَدُ

Artinya: “Dosa yang pertama kali terjadi di langit adalah hasad (hasadnya iblis kepada Adam). Demikian pula dosa yang pertama kali terjadi di bumi adalah hasad (hasad yang mendorong salah seorang anak Nabi Adam membunuh saudaranya).” (Tafsir al-Qurthubi, 20/259)

Begitu berbahayanya hasad sehingga penyakit ini bisa menimbulkan pertumpahan darah antar kaum. Kita harus lebih bisa menjaga diri lagi dari perbuatan hasad.

3. Hilang Kemuliaan dan Masuk Neraka Jahanam

أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ

Artinya: “Aku lebih baik daripada dia, Engkau ciptakan aku dari api dan Engkau ciptakan Adam dari tanah,” (QS. Al-Araf:12)

Berdasarkan hadis di atas, dapat diketahui bahwa hasad adalah sifat dari jin. Ia merasa lebih baik karena diciptakan dari api. Maka ketika ia disuruh sujud kepada Adam, iblis tidak melakukannya.

Oleh karena itu, iblis yang semula termasuk ke dalam jajaran malaikat, ia harus dikeluarkan dari surga dan menjadi penghuni neraka jahannam yang kekal.

Bahkan karena sifatnya yang hasad, iblis berjanji akan menggoda anak cucu Adam agar tersesat supaya bisa ikut bersamanya ke neraka.

4. Melakukan Hal yang Sia-sia

إِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَفْرَحُوا بِهَا وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا إِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ (١٢٠)

Artinya: “Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.” (Ali Imran: 120)

Dari ayat di atas, orang yang tertanam hasad di dalam dirinya selalu senang ketika orang lain menderita dan merasa sedih ketika orang lain bahagia.

Baca Juga: Kandungan Surah Al-Hujurat Ayat 6: Makna Tabayyun dan Implementasinya di Kehidupan Bermasyarakat

Padahal mereka tidak ada gunanya berbuat seperti itu. Malahan orang yang seperti itu termasuk golongan orang-orang yang merugi.

Orang yang hasad akan timbul kebenciam di dalam hati mereka sehingga membuat hati menjadi tidak tenang. Bukankah itu adalah kesia-siaan?

Lagipula, orang yang menjadi objek hasad tidak akan terpengaruh keburukan dari orang yang menghasadinya.

Jenis Hasad

Setelah kamu mengetahui tentang pengertian hasad dan bahayanya, kali ini kita akan membahas jenis hasad.

Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa hasad dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Hasad Hakiki

Hasad jenis ini sangat merugikan siapapun yang memilikinya. Hasad hakiki adalah emosi negatif yang menginginkan kenikmatan/kebaikan orang lain agar hilang dari diri orang tersebut.

Dengan kata lain, orang yang mempunyai hasad ini, iri terhadap pencapaian yang didapat orang lain sehingga ia mengharapkan kenikmatan orang itu hilang bahkan menginginkan keburukan untuk sang objek.

Hasad hakiki selain merugikan lahir batin, juga mendatangkan dosa.

2. Ghibtoh/Hasad Majazi

Hasad ghibtoh/hasad majazi adalah perasaan iri yang timbul ketika orang lain mendapat kebaikan tanpa menginginkan kebaikan orang tersebut hilang, tapi ada hasrat ingin sepertinya.

Hasad majazi masih dapat diperbolehlan dengan syarat dan ketentuan tertentu. Hasad majazi/ghibtoh hanya ditujukan bagi orang tertentu saja.

Seperti yang telah disampaikan Rasulullah melalui hadis.

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ حَسَدَ إِلاَّ فِى اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالاً فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِى الْحَقِّ ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْحِكْمَةَ ، فَهْوَ يَقْضِى بِهَا وَيُعَلِّمُهَا

Artinya: “Tidak boleh hasad (ghibtoh) kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan dan orang yang Allah beri karunia ilmu (Al Qur’an dan As Sunnah), ia menunaikan dan mengajarkannya.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Penyebab Hasad

Walau pada dasarnya hasad ini selalu muncul tiba-tiba, namun ada tiga faktor penyebab munculnya hasad, yaitu

1. Permusuhan

Ketika permusuhan terjadi antar sesama, maka hasad bisa berpotensi muncul di dalam dirinya. Permusuhan menimbulkan rasa tidak suka terhadap lawan.

Tentu sebagai rival, tak ingin lawan lebih baik dari dirinya. Maka ketika musuh mendapatkan kenikmatan atau kebaikan akan muncul rasa iri.

2. Menganggap diri terlalu tinggi

Yang kedua ini bisa menjadi faktor kemunculan hasad. Ketika menganggap diri paling tinggi, akan muncul rasa tak ingin dikalahkan oleh siapapun.

Jadinya, saat ada orang yang bisa mengalahkannya atau lebih baik dari dirinya ia menjadi iri karena perhatian semua orang tak lagi berpusat padanya.

3. Terlalu mencintai kekuasaan

Kekuasaan terkadang membutakan seseorang. Saking cintanya terhadap kekuasaan membuatnya lupa diri.

Misalnya si A memiliki jabatan tinggi di perusahaan. Suatu ketika si B telah diangkat jabatannya menjadi lebih tinggi di atas si A.

Hal tersebut menimbulkan rasa iri atau hasad di hati si A. Saking cintanya terhadap kekuasaan، ia menjadi tak suka jika si B berada di atasnya.

Kejadian tersebut bisa saja menimbulkan permusuhan bahkan hingga pertumpahan darah.

Ciri-ciri Orang Hasad

Perlu diketahui kita bisa menilik diri kita atau melihat orang lain yeng memiliki sifat hasad dari sikapnya. Di bawah ini merupakan ciri-ciri orang hasad.

1. Kesal saat melihat orang mendapatkan rezeki lebih atau prestasi tertentu
2. Memberitahu kesalahan pihak tertentu di ruang publik
3. Tidak terima jika pihak lain menerima pujian karena kinerjanya lebih baik
4. Sering mencari-cari kesalahan orang lain
5. Menuduh kenikmatan yang didapat orang lain didapat dengan cara yang tidak benar

Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu Keuntungan Sholat 5 Waktu bagi Kehidupan, Salah Satunya Bisa untuk Menjaga Kesehatan

Jadi, itulah pembahasan sekilas tentang hasad, penyebab, jenis, dan cirinya.

Hasad atau iri termasuk perbuatan tercela. Orang yang memiliki sifat hasad akan rugi baik di dunia dan di akhirat. Maka dari itu, kita harus menjaga diri dari sifat hasad.

Jika perasaan itu muncul tanpa diduga di dalam diri, segera beristighfar dan memohon ampun kepada Allah karena sebaik-baik manusia adalah ia yang selalu bertaubat. Hadirkan sifat ikhlas di dalam diri maka hasad dapat dihindari.***

 

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: wakalahmu.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah