Hikmah Shalat Tarawih Hari Ke Dua Puluh Tujuh di Bulan Suci Ramadhan

25 Maret 2024, 04:35 WIB
Shalat tarawih /pixabay @chiplanay/

INFOTEMANGGUNG.COM – Semua umat manusia yang telah memasuki masa yaumul hisab akan melewati jembatan siratul mustaqim.

Baca Juga: Hikmah Shalat Tarawih Hari Ke Dua Puluh Enam di Bulan Suci Ramadhan

Bagi umat mukmin yang rajin dalam menjalankan ibadah shalat, maka akan memperoleh keberuntungan dan kemudahan saat melewati jembatan tersebut.

Hari ke Dua Puluh Tujuh Shalat Tarawih

Ketika memasuki hari ke dua puluh tujuh pada bulan ramadhan, artinya bulan shawal sudah mulai dekat.

Ada kebiasaan khusus umat muslim di Indonesia yaitu berbelanja untuk persiapan menyambut bulan syawal.

Selepas itu bagi umat mukmin yang telah menjalankan ibadah shalat tarawih hingga hari ke dua puluh tujuh, maka akan mendapat hikmah berupa kemudahan saat melewati jembatan siratul mustaqim.

Umat mukmin bisa melewati jembatan itu dengan sangat mudah dan cepat, bahkan kecepatannya seperti sebuah kilat yang menyambar.

Jembatan siratul mustaqim adalah jembatan yang berada di dalam akhirat yang akan membawa umat manusia menuju surga atau neraka.

Umat mukmin yang berhasil melewati jembatan itu maka akan masuk surga.

Secara harfiah, arti dari kata siratul mustaqim adalah jalan lurus. Secara etimologi, kata siratul dalam berarti menelan.

Jadi jemabatan itu sangat lebar dan seolah menelan semua yang jalan di atasnya.

Kata mustaqim diambil dari kata qaama yaquumu. Arti dari kata itu adalah mengandalkan kekuatan betis atau berpegangan secara teguh. Makna sederhananya adalah berdiri atau tegak lurus.

Sehingga arti dari jembatan siratul mustaqim adalah jalan yang lebar, luas, dan dekat dengan tujuan.

Bisa pula diartikan sebagai jalan luas dan lurus yang merupakan sebauh jalan yang bisa mengantar umat manusia menuju kebahagiaan di akhirat.

Beberapa tokoh agama islam memiliki beberapa pendapat mengenai makna dan wujud dari jembatan siratul mustaqim.

Meski begitu bila semua pengertian itu disatukan tidak akan bertabrakan, melainkan saling melengkapi satu sama lain.

Menurut Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa’di, siratul mustaqim adalah jalan yang gamblang dan jelas serta bisa mengantarkan umat manusia menuju dekat dengan Allah dan surga.

Menurut Syaikh Shalih Fauzan, arti dari kata shirat adalah tiga komponen utama yaitu islam, Alqur’an dan rasul.

Kata mustaqim berarti jala yang lurus, jelas, dan tidak bengkok sehingga tidak akan menyesatkan semua orang yang melewatinya.

Itu karena jembatan tersebut hanya memiliki satu ujung, yaitu surga.

Baca Juga: Hikmah Shalat Tarawih Hari Ke Dua Puluh Lima di Bulan Suci Ramadhan

Sekian review mengenai hikmah dari shalat tarawih di bulan ramadhan. ***

 

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Kitab Duratun Nasihin

Tags

Terkini

Terpopuler