Fungsi dan Filosofi Pagoda yang Belum Banyak Orang Ketahui

31 Agustus 2023, 11:38 WIB
Pagoda China /pixabay.com/openclipart-vectors/

INFOTEMANGGUNG.COM – Pagooda identik dengan bangunan bertingkat dan tingkatnya bisa mencapai 15 tingkat. Menurut ahli FengShui jumlah tingkatan pagoda harus ganjil dan tidak boleh genap.

Di dalam pagoda dibagi menjadi 4 bagian, yiatu bagian istana bawah tanah, pondasi, bangunan inti dan atap. Dari keempat bagian itu, bagian yang paling bawah yang paling istimewa.

 Baca Juga: 3 Jenis Pilar Khas Bangunan Yunani Kuno Untuk Inspirasi Rumah Klasik

Bagian paling bawah adalah istana bawah tanah. Istana bawah tanah disebut juga dengan gua naga / istana naga. Gua naga dianggap sebagai tempat yang paling sakral, karena digunakan untuk meletakkan sisa relik biksu tertinggi yang sudah dikremasi.

Ada sebuah ritual pengangkatan abu Budha yang semula berada di bawah tanah menuju ke puncak stupa. Ini sebagai simbol sang Budha diangkat ke tempat tinggi dari kegelapan bawah tanah yang dingin dan gelap.  

Filosofi Pagoda

Dalam ajaran Budha pagoda mempunyai fungsi lebih dari sekedar bangunan untuk kagamaan. Ada berbagai macam simbolis dari pagoda.

Secara garis besar, ada 2 jenis pagoda. Pagoda pertama digunakan yang selalu tertutup. Maka dari itu tidak banyak aktivitas yang dilakukan di dalam pagoda dan hanya orang tertentu yang bisa memasuki pagoda.

Kedua adalah pagoda yang bersifat terbuka. Biasanya pagoda ini cukup luas dan sering digunakan untuk berbagai macam kepentingan para umat Budha.

Pagoda selalu dibangun meruncing, semakin ke atas semakin meruncing. Itu merupakan simbol dari pencerahan seseorang. Semakin tinggi tingkat pencerahan seseorang, maka semakin sedikit pula keinginan dunawinya.

Golongan orang yang mempunyai tingkat pencerahan paling tinggi, hanya mempunyai satu keinginan yaitu melayani Tuhan. Hal ini tidak hanya berlaku di dalam ajaran Budha, tapi juga katolik. Para iman dan biara katolik harus melepaskan segala urusan duniawi dan fokus melayani Tuhan.

Beberapa pagoda mempunyai seorang penjaga di setiap tingkatnya. Para penjaga pagoda diatur sesuai dengan tingkat keinginan manusia.

Pada intinya ajaran Budha bertujuan untuk mengurangi minat manusia yang berbau duniawi dan lebih mementingkan untuk melayani Tuhan. Selain itu juga diwajibkan agar berbuat baik sesama manusia.

Bentuk dari atap pagoda juga mengandung filosofi. Atap pagoda berbentuk setengah stupa. Bagian atap yang berbentuk bulat ialah simbol langit dan bagain atap dengan bentuk persegi ialah simbol untuk bumi.

Bangunan Pagoda yang meruncing menyebabkan pagoda sering disambar petir. Tapi ini justru menjadi sebuah tanda yang baik dari sudut pandang ajaran Budha. Itu artinya pagoda adalah bangunan yang disentuh oleh langit. Petir berasal dari langit.

 Baca Juga: Kisah Monalisa dan The Last Supper, Lukisan Fenomenal Karya Leonardo Da Vinci

Itulah filosofi pagoda menurut ajaran Budha.***

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: Scrib.com @Bizitzanarin

Tags

Terkini

Terpopuler