Berikut Jadwal dan Tanggal Puasa di Bulan Muharram 1445 H beserta Penjelasan Keutamaannya

20 Juli 2023, 11:43 WIB
Berikut Jadwal dan Tanggal Puasa di Bulan Muharram 1445 H beserta Penjelasan Keutamaannya /Pexels.com/Abdullah Ghatatsheh/

INFOTEMANGGUNG.COM - Di bulan Muharram, umat Muslim memasuki tahun baru Islam dan berkesempatan untuk mengamalkan ibadah puasa yang memiliki keutamaan yang istimewa.

Puasa di bulan Muharram tidak hanya bermanfaat secara fisik, tetapi juga memiliki nilai spiritual yang mendalam.

Keutamaan puasa di bulan Muharram terletak pada hubungannya dengan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam.

Puasa pada hari ke-10 Muharram, yang dikenal sebagai Hari Asyura, adalah ibadah yang dianjurkan.

Rasulullah SAW mengatakan bahwa puasa pada hari Asyura dapat menghapuskan dosa-dosa yang telah lalu.

Selain itu, dalam bulan Muharram terdapat peristiwa penting seperti hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah.

Baca Juga: Memasuki Bulan Muharram, Umat Muslim Wajib Tahu 6 Keutamaan Bulan Muharram Ini

Puasa di bulan ini mengingatkan kita akan pengorbanan dan ketekunan Nabi dalam menegakkan agama Allah.

Puasa di bulan Muharram juga dapat meningkatkan ketakwaan dan memperkuat ikatan dengan Allah.

Dengan menahan diri dari makan dan minum, umat Muslim dapat merenungkan pentingnya kesederhanaan, ketaqwaan, dan menghargai nikmat-nikmat yang diberikan Allah.

Dalam kesimpulannya, puasa di bulan Muharram memiliki keutamaan yang luar biasa.

Ia memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk membersihkan dosa-dosa, mengingat peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam, dan memperkuat ikatan spiritual dengan Allah.

Puasa di bulan ini mengajarkan kesederhanaan dan ketaqwaan, serta memperkuat semangat beribadah sepanjang tahun.

Jadwal Puasa di Bulan Muharram

Berikut ini adalah waktu puasa sunnah di bulan Muharram sekaligus penjelasannya bila 1 Muharram 1445 H jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023:

1. Puasa Asyura (10 Muharram)

Puasa Asyura dilakukan pada tanggal 10 Muharram. Pada kalender Masehi 2023, tanggal 10 Muharram 1445 H jatuh pada hari Jumat, 28 Juli 2023.

Sebelum Islam datang, bangsa Quraisy selalu berpuasa pada hari Asyura. Tidak terkecuali bagi Nabi Muhammad SAW yang juga melakukannya. Beliau bertanya kepada mereka, "Hari apa yang kalian puasa?"

Orang-orang Yahudi menjawab, "Ini adalah hari yang mulia, hari ketika Allah menyelamatkan Musa dan umatnya dari Fir'aun dan tentaranya. Musa berpuasa pada hari ini sebagai ungkapan syukur, dan kami mengikutinya dengan berpuasa pada hari ini."

Kemudian Rasulullah SAW berkata, "Kita lebih berhak dan lebih utama untuk mengikuti Musa daripada kalian." Setelah itu, Rasulullah SAW memerintahkan muslim untuk berpuasa pada hari Asyura. (HR Bukhari dan Muslim)

Sebab itu, Rasulullah SAW sempat menyuruh umat Islam untuk berpuasa Asyura hingga hampir mewajibkannya. Namun lambat laun, keharusan puasa ini bergeser setelah syariat puasa Ramadan turun. Hukum menjalankan puasa Asyura pun bergeser menjadi sunnah.

Salah satu keutamaannya yang disebut dalam hadits Rasulullah SAW adalah dapat menghapus dosa setahun yang lalu.

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Artinya: "Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa 'Asyura? Beliau menjawab, "Puasa 'Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)

Baca Juga: Menyambut Tahun Baru Islam 1445, Berikut Doa Wirid Awal dan Akhir Tahun

Niat puasa Asyura dibaca sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati 'Asyura lillahi ta'ala

Artinya: "Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Lillahi ta'ala."

2. Puasa Tasua (9 Muharram)

Umat Islam juga dianjurkan untuk melaksanakan puasa Tasua pada hari sebelumnya yaitu pada 9 Muharram. Pada tahun 1445 H, tanggal 9 Muharram jatuh pada hari Kamis, 27 Juli 2023.

Puasa Tasua dianjurkan sebagai perbedaan dengan kebiasaan puasa orang Yahudi. Anjuran ini berdasarkan hadits Rasulullah ﷺ yang menyatakan, "Berpuasalah pada hari Asyura (10 Muharram) dan bedakan diri dengan orang-orang Yahudi. Berpuasalah pada hari sebelumnya atau hari sesudahnya." (HR Bukhari)

Niat puasa Tasu'a dibaca sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu sauma tasu'a sunnatal lillahita'ala

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tasu'a, sunnah karena Allah ta'ala."

3. Puasa Ayyamul Bidh (13, 14, dan 15 Muharram)

Imam an-Nawawi dalam Kitab Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 3 menjelaskan bahwa tidak ada ketentuan khusus mengenai tiga hari dalam setiap bulan dan pahala dapat diperoleh dengan berpuasa tiga hari pada tanggal apa pun.

Namun, ulama Mazhab Syafi'iyah mengatakan bahwa terdapat riwayat yang menunjukkan bahwa sebaiknya puasa Ayyamul Bidh dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 dalam kalender Hijriah. Dalam riwayat Abu Dzar Radhiyallahu anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

Artinya: "Abu Dzar, jika kamu berpuasa tiga hari dalam suatu bulan, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15." (HR at-Tirmidzi)

Berikut ini adalah kalender bulan Muharram 1445 H/Juli-Agustus 2023, di mana puasa Ayyamul Bidh dapat dilakukan pada tanggal-tanggal berikut.

Senin, 31 Juli 2023 (13 Muharram 1445 H)
Selasa, 1 Agustus 2023 (14 Muharram 1445 H)
Rabu, 2 Agustus 2023 (15 Muharram 1445 H)

Bacaan niat puasa Ayyamul Bidh sebelum melaksanakannya adalah sebagai berikut,

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.

Arab Latin: Nawaitu sauma ayyaamil bidh sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya berniat berpuasa Ayyamul Bidh, sunnah karena Allah Ta'ala."

Dengan demikian, puasa di bulan Muharram bukan hanya sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga merupakan waktu yang penuh berkah untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menghidupkan semangat keagamaan.

Melalui puasa ini, kita dapat menghapuskan dosa-dosa masa lalu, merenungkan peristiwa-peristiwa bersejarah, dan memperkuat ikatan spiritual dengan Sang Pencipta.

Puasa di bulan Muharram mengajarkan kita tentang kesederhanaan, ketekunan, dan ketaqwaan dalam menjalani kehidupan.

Mari kita manfaatkan bulan ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri, mendekatkan diri kepada Allah, dan menyambut tahun baru Islam dengan penuh rasa syukur dan kebaikan.***

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler