Sebuah alkitab baru sesuai dengan susunan Schleiermacher beredar. Sayangnya itu tidak bertahan dalam waktu lama.
Penafsiran Alkitab Historical Criticsm
Pendapat dari Schleiermacher mempunyai pengaruh yang cukup besar. Walau hanya segelintir orang yang sejutu dengan pendapatnya.
Tapi semua itu sirna ketika ada sebuah penafsiran alkitab terbaru pada abad 19. Metode penafsiran yang digunakan adalah metode kritik sejarah atau historical criticsm.
Metode tafsir tersebut telah menghasilkan sebuah pemahaman baru tentang hubungan perjanjian lama dan perjanjian baru. Khususnya dalam sudut pandang sejarah, bukan teologi.
Jadi perjanjian lama mengandung sejarah teokrasi atau pemerintah Allah. Perjanjian baru mencatat mengenai kedatangan Yesus sebagai tahap akhir dari sejarah tersebut.
Reaksi Historical Criticsm
Banyak jemaat yang pro terhadap penafsiran alkitab dengan kritik sejarah. Tapi ada pula golongan konservatif dan lebih mempertahankan penafsiran alkitab secara tradisional.
Golongan konservatif lebih memilih untuk menegaskan ulang aliran ortodoks tentang pengilhaman alkitab. Hanya saja itu disertai dengan pertimbangan ide-ide baru dan berbagai macam sumbangan pemikiran beberapa ahli teolog.
Misalnya Vonn Hoffman yang mengembangkan konsep ‘sejarah keselamtan. Konsep itu berhasil mempengaruhi sebagian besar konsep teologi yang ada.
Baca Juga: Hubungan Ketegangan Perjanjian Lama Dalam Perjanjian Baru, Pendidikan Agama Kristen