Kisah Klasik Tionghoa Legenda 12 Shio atau Chinese Zodiak

26 Januari 2024, 15:06 WIB
Legenda shio /Pixabay @wade2020/

INFOTEMANGGUNG.COM – Shio adalah jenis penanggalan kuno dari Tionghoa. Shio disebut juga dengan 12 Chinese zodiak. Setiap tahunnya diwakili oleh satu Shio. Pada ulasan kali akan membahas tentang legenda Shio atau Chinese zodiak.

Baca Juga: Skin Mobile Legend Terbaru Collabs dengan Shingeki no Kyojin

Legenda Chinese Zodiak

Sebelum adanya kalender atau penanggalan, di China belum mengetahui cara untuk menghitung waktu. Baik itu hari, jam, bulan, dan tahun.

Karena itu, masyarakat memohon kepada Kaisar Langit untuk mengajarkan cara perhitungan kalender atau penanggalan.

Kaisar Langit beranggapan bahwa manusia dan binatang memiliki hubungan yang cukup dekat. Bila menggunakan nama binatang sebagai nama tahun, Kaisar Langit berpikir manusia pasti akan lebih mudah mengingatnya.

Lalu Kaisar Langit menyelenggarakan perlombaan tepat pada ulang tahunnya. Perlombaan itu adalah menyeberangi sungai.

12 hewan yang berhasil menyeberang dan bisa mencapai titik akhir lebih dahulu akan digunakan sebagai nama atau lambang tahun.

Ada banyak hewan yang hadir dalam perlombaan itu, termasuk tikus dan kucing. Kedua hewan itu mempunyai hubungan baik. Tikus dan kucing sering makan dan tidur bersama.

Pada suatu hari tikus berkata kepada kucing bahwa dia ingin memenangkan perlombaan. Sehingga namanya bisa dijadikan sebagai lambang tahu.

Tikus tahu, bahwa kemungkinan menang kecil dengan tubuhnya yang kecil pula. Tikus juga tidak memiliki kemampuan lari cukup cepat.

Maka dari itu kucing memberikan saran supaya tikus tidur lebih awal supaya bisa bangun awal. Lalu meminta Kerbau untuk membangunkannya, karena kerbau selalu bangun pagi-pagi.

Keesokan paginya, Kerbau membangunkan tikus dan kucing. Mereka pergi perlombaan bersama-sama. Pada saat perlombaan Tikus dan kucing naik di punggung kerbau.

Di tengah perjalanan, tikus mendorong kucing. Si kucing jatuh ke sungai. Sayangnya di Kerbau tidak tahu, jadi tidak ada yang menolong kucing.

Saat mendekati titik akhir, tiba-tiba tikus loncat dari punggung kerbau sekuat mungkin. Lalu berlari dengan kencang. Alhasil, tikus berhasil menjadi juara pertama. Kerbau berada di urutan kedua.

Posisi ketiga adalah harimau. Dia mencapai titik akhir perlombaan dengan basah kuyup.

Kemudian ada naga yang muncul dari langit secara tiba-tiba di akhir perlombaan. Sayangnya kelinci jauh lebih cepat dan bisa mendahului naga di titik akhir perlombaan.

Kelinci memang tidak memiliki kemampuan berenang. Tapi kemampuan loncatanya sangat baik. Sedangkan naga terhambat karena harus menyelesaikan tugas di daerah timur dan terlebih dahulu.

Kelinci berada di posisi keempat, naga berada di posisi kelima.

Tidak lama kemudian, muncul kuda, kambing, ayam, anjing, dan monyet. Mereka berusaha menuju ke titik akhir perlombaan.

Sayangnya tiba-tiba ular besar muncul mendahului mereka. Ular berhasil menang di urutan keenam. Kuda berhasil berada di urutan ketujuh.

Sementara sisanya, kambing, monyet, dan ayam sibuk mencari bongkaran kayu terlebih dahulu karena tidak bisa berenang. Akhirnya kambing di urutan kedelapan. Monyet berada di urutan ke sembilan. Ayam berada di urutan ke sepuluh.

Selanjutnya, yaitu anjing yang berada di urutan ke sebelas. Sebenarnya anjing bisa berada di posisi pertama. Tapi anjing bermain-main terlebih dahulu sebelum menyeberang sungai.

Urutan terakhir adalah babi. Babi adalah hewan cukup pemalas. Meski begitu dia mengikuti perlombaan. Meski Sampai di titik akhir dengan terengah-engah.

Baca Juga: Awas Kena Mental Inilah Fakta Perawatan Kulit ala Gojo Satoru Jujutsu Kaisen

Itulah legenda dari Shio. ***

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Dinaviriya.com

Tags

Terkini

Terpopuler