Kisah Marcion dari Sinope Sebagai Awal Mula Istilah Aliran Antichist

29 Oktober 2023, 18:19 WIB
Aliran Antichist /pixabay.com/chiemseherin/

INFOTEMANGGUNG.COM – Selama beberapa dasawarsa, semua isi dari perjanjian lama dan perjanjian baru bisa diterima begitu saja. Itu semua menjadi satu kesatuan dalam alkitab.

 Baca Juga: Bagaimana Cara Untuk Menjadi Jemaat yang Baik, Pendidikan Agama Kristen

Pada abad pertengahan muncul seorang tokoh Teolog yang berasal dari Sinope. Dia adalah Marcion.

Sosok itu kemungkinan besar sebagai awal mula dari penganut Antichist dan aliran sesat seperti illuminati.

Siapakah Marcion dari Sinope?

Marcion dari Sinope adalah seorang Teolog kristen dalam abad pertengahan dan awal mula agama Kristen. Tepatnya pada abad 2 M.

Marcion menentang pandangannya yang telah dianut oleh semua jemaat mengenai hubungan antara perjanjian lama dan perjanjian baru. Karena sikapnya itu membuat Marcion menjadi heretic gereja yang sangat fenomenal pada masa itu.

Meskipun begitu, dia percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Dia juga telah menerbitkan buku perjanjian baru dan sebuah doktrin yang disebut dengan Marcionisme.

Hanya saja belum diketahui secara pasti apakah Marcion menganut aliran Gnostik atau tidak. Karena ajaran dalam doktrinnya mirip dengan paham yang menekankan dualistis.

Menurut Marcion ada sebuah ketidaksinambungan secara umum radikal antara roh dan tubuh, hukum dan injil, Allah Israel dan Tuhan Yesus, serta perjanjian lama dan perjanjian baru.

Dalam ajarannya, dia menyingkirkan perjanjian lama di dalam alkitab. Tidak hanya itu beberapa bagian yang ada di dalam perjanjian baru juga disingkirkan. Itu adalah beberapa nats yang tidak sesuai dengan teorinya.

Penentangan Terhadap Marcion

Karena ajaran dari Marcion dianggap sangat tidak sesuai dengan ajaran Yesus, maka beberapa pendeta atau pastor gereja seperti Justin Martyr, Irenaeus, dan Tertullian mencela Marcion dan menganggapnya sebagai antichrist atau heretic.

Bahkan dia dikeluarkan sebagai anggota geraja Roma sekitar tahun 144.

Meskipun gagal karena telah meyakinkan semua umat kristen tentang doktrinnya yang paling benar, dia mempunyai sejumlah pengikut.

Tapi dia tidak menyerah begitu saja. Dia menantang beberapa tantangan yang cukup serius. Bahkan beberapa Teolog besar seperti Justin Martyr juga berjuang keras menanggapi tantangan itu.

Justin Martyr adalah pembela ajaran kristen dimana dia setuju bahwa dalam perjanjian lama dan baru merupakan bagian dari alkitab. Dia secara keras menolak dualisme dari Marcion.

Menurut Justin Martyr, perjanjian lama adalah masa dimana semua orang menantikan seorang Mesias, yaitu Yesus. Perjanjian baru adalah masa dimana Yesus Kristus sebagai penghubung antara kedua perjanjian.

Semua perjanjian itu sangat bernilai, supaya bisa memahami karya Allah secara utuh. Walau perjanjian lama masih memiliki pemahaman lebih rendah, bila dilihat dari sudut pandang progressive revelation.

Marcion menunjukan alkitab yang dia persingkat masih menyajikan Kristus yang menggenapi hukum Taurat dan berita para nabi terdahulu.

Tapi perjuangan Marcion untuk mempertahankan ajaranya berakhir setelah gereja mengetahui bahwa dia telah merayu seorang gadis untuk meninggalkan kota asalnya setelah dikucilkan oleh ayahnya.

Gereja memaksa dia bertobat dengan rekonsiliasi memulihkan semua orang yang telah dia sesati. Dia memang bersedia melakukan. Tapi itu semua tidak terjadi karena dia lebih dulu meninggal.

 Baca Juga: Hubungan Ketegangan Perjanjian Lama Dalam Perjanjian Baru, Pendidikan Agama Kristen

Sekian ulasan singkat tentang Marcion yang menjadi asal mula aliran sesat yang disebut dengan antichrist. ***

 

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Scrib.com @Bizitzanarin

Tags

Terkini

Terpopuler