Network
Saat berusia 18 tahun Didi Kempot membentuk band jalanan bersama teman-temannya. Bersama grup yang diberi nama Kelompok Pengamen Trotoar itu dirinya mulai mengamen dengan tujuan mencari nafkah.
Selama 2 dekade, Didi Kempot tampil di jalanan Surakarta dan Jakarta bersama grupnya. Nama “Kempot” sendiri juga berasal dari nama kelompok ini. Kempot merupakan singkatan dari Kelompok Pengamen Trotoar.
Baca Juga: The Heavenly Idol, Drama Korea On Going Bergenre Fantasi Komedi Romantis Terbaru Dari tvN
Meskipun hanya menjadi pengamen jalanan, Didi Kempot sudah mulai menulis dan membawakan lagunya sendiri. Beberapa yang paling terkenal yaitu We Cen Yu, Cidro, Moblong-Moblong, dan Podo Pintere.
Sebagai seorang musisi tentunya Didi Kempot mempunyai cita-cita untuk bisa mewujudkan mimpi. Setelah seharian mengamen Didi Kempot menyempatkan diri untuk merekam lagunya di kaset kosong. Sebagian besar kaset yang dikirim ke studio nyatanya belum membuahkan hasil.
Namun, Didi Kempot tidak pernah menyerah sampai akhirnya mendapat kesempatan pada tahun 1989 dan menandatangani kontrak dengan label musik. Kala itu, single berjudul Cidro jadi sangat populer di Belanda dan Suriname.
Saat Didi Kempot berkesempatan tampil di Belanda pada tahun 1993 dirinya terharu melihat banyak penggemar sudah menghafal lagunya. Hal itu membuatnya optimis untuk merilis 10 album lagi di Belanda dan Suriname.
Perjuangan yang tidak kenal kata menyerah dari seorang Didi Kempot membuatnya menjadi seorang musisi Indonesia yang sangat populer hingga sekarang. Lagunya disukai oleh banyak kalangan, bahkan hingga mancanegara.
