Network
Sayangnya, tidak semua orang bisa melakukan ini. Lantaran pada dasarnya, orang mempunyai kecerdasan kognitif yang berbeda-beda.
Oleh sebab itulah, maka tidak mengherankan jika akhirnya banyak perusahaan besar menggunakan tes IQ yang sederhana seperti di atas untuk menyeleksi calon pekerjanya.
Hal tersebut karena tes IQ dinilai efektif untuk menguji kemampuan kognitif calon karyawan secara cepat dan efisien. Selain itu, dengan melihat hasilnya, juga memudahkan perusahaan untuk melakukan proses pendelegasian.
Harapannya jelas, supaya pekerja yang direkrut mampu memberikan kontribusi kepada perusahaan secara optimal sesuai dengan keahliannya.
Lalu sekarang, berkenaan dengan persoalan pada tes IQ di atas, siapakah sebenarnya yang memikul beban paling berat? Apakah laki-laki pertama yang berkaus hijau, laki-laki kedua yang berjas merah, atau laki-laki ketiga yang berkaus belang?
Jawaban:
Ketika pertama kali melihat gambar, barangkali fokus perhatian akan langsung terarah pada pria di tengah yang menjadi pusat tumpuan.
Akan tetapi, benarkah laki-laki berjas merah tersebut yang memikul beban paling berat di antara yang lainnya? Tentunya itu bukan jawaban yang tepat.
Tidak bisa dipungkiri, laki-laki berjas merah di tengah menjadi pusat tumpuannya. Akan tetapi pria berkaus hijau dan berkaus belang berada dalam posisi yang tepat, yang membuat beban terbagi tiga sama rata.
Itu dapat diartikan bahwa ketiganya memikul beban yang sama dan tidak ada yang lebih berat dibandingkan yang lainnya.
